Pola Rejeki Tukang Ojek

KATEGORI ARTIKEL: CATATAN

September 9, 2023

Suatu waktu, Imam Syafi’i berdialog dengan gurunya, yaitu Imam Malik, tentang rejeki.

Sang guru berpendapat, ada rejeki yang tak perlu dikejar, dalam diam, rejeki bisa menghampiri. Sang murid tak menerima begitu saja, murid bilang, rejeki itu harus ada usaha, tiada lain tiada bukan. Usaha nomor satu.

Sang murid pulang. Di perjalanan pulang, dia dipanggil pemilik kebun, untuk membantunya panen anggur. Jika selesai tugas bantunya, dia akan diberi upah, termasuk beberapa ikat anggur. Imam Syafi’i muda setuju. Deal.

Dan benar, selesai dengan tugas bantunya, dia dapat upah dan beberapa ikat anggur. Kembalilah ia ke tempat Imam Malik, dengan misi memberitahu Imam Malik, bahwa pendapatnyalah benar.


“Guru, tadi saya diminta bantu KERJA untuk memanen anggur, dan DIBERIKAN UPAH”, katanya sambil menitikberatkan intonasi, Kerja dan Upah. Seolah bermaksud melanjutkan obrolan konsep rejeki tadi.

Imam Malik menjawab, “Tadi udara sangat panas, kupikir enak kalo ada anggur, dan ternyata kamu membawa anggur ke sini.”

Ternyata benar, rejeki itu tak melulu dengan usaha. Ada juga rejeki model Imam Malik. Jika A maka tak selalu akhirnya B. Terlintas di benak, kun fa yakun, maka terjadilah.

Ada pula macam rejekinya Imam Syafi’i, jika A maka B. Tapi kita bukanlah sekelas dua Imam Besar dalam sejarah Islam ini.

Namun, terkadang sudah jungkir balik-pun, masih zonk alias melompong, seperti memukul angin. Semua saran sudah dijalani, lengkap dengan petunjuk penggunaan. Tapi seperti berjalan ditempat. Cross Check dengan kualitas ibadah tak ketinggalan.

Jika keluar rumah-onbid lalu dapat orderan lalu menjalani orderan dan mendapatkan upah, maka teori Imam Syafi’i ini masuk. Tetapi, jika sudah keluar subuh, berkeliling mencari orderan tapi tak dapat-dapat, ini teori tak bertuan, cenderung membahayakan iman yang tak seberapa ini.

Akhirnya, si ojol ini sampailah pada titik persimpangan: mau jadi orang kufur nikmat, atau menjadi manusia sabar dengan nilai sabar yang eksponensial.

IKLAN

By Google