Matematika pada Tingkat Kewarasan Tertinggi

KATEGORI ARTIKEL: CATATAN

September 6, 2023

Waktu SMA dulu, ada guru matematika senior, namanya pak Ahmad Djam’atun. Beliau sudah almarhum, lahul fatihah.

Beliau ini, ketika menjelaskan topik matematika selalu pararel. Hari senin aritmetik, hari rabu trigonometri dst. Cara menyajikan ulasannya pun unik, ibarat isi kepala ini digrinding lalu diamplas sampai kinclong.

Akibatnya, siswa menjadi lebih pendiam selama pelajaran beliau.

Menyadari perubahan drastis penghuni kelas yang ujug-ujug pendiam, pak Djamatun mengurai keheningan kelas dengan dongeng, ala mathematician pastinya.


Image Copyright (c) FreePik.com

“Kalian tahu dua garis sejajar…?”

Kelas masih hening, siswa menduga pak Djamatun sedang melakukan serangan pembuka.

“Apa syarat dua garis sejajar..?”

Kelas makin hening, siswa bertingkah mirip putri malu saat disentuh.

“Jadi gini..”, beliau segera mengubah intonasi bicaranya, siswa serentak menghela nafas lega.

Dua garis dikatakan sejajar, jika dua garis ini tapi tidak saling berpotongan tapi punya kemiringan yang sama sehingga sejajar satu sama lainnya. Syaratnya adalah, dua garis ini tidak memiliki titik persekutuan.

“Seperti halnya dua manusia yang saling mengharapkan menjadi pasangan hidupnya, tapi tidak kesampaian, percayalah suatu saat nanti mereka akan bertemu di titik tak terhingga… inilah dasar teori – kasih tak sampai – berawal dari sini”, kata beliau dengan senyum khasnya, tatap mata misterius di balik kacamata tuanya.

Kelas seketika pecah, ada yang tepuk tangan, ada yang mukul meja sambil nunjuk, “Naini, naini..”, ada yang saling mentertawakan sebelahnya.

Itulah pak Djamatun, kemampuannya di atas rata-rata, menyajikan teori math yang kadang konyol dan bisa ditertawakan secara tunai. Matematika kehilangan wibawa.

Bagi saya, walaupun nilai saya tidak excellent di math, efeknya terasa sekarang: saya yang walaupun sehari-hari ngojek, masih bisa berakrab ria dengan persamaan-persamaan math tadi. Bahkan sangat menunjang aplikasi olah data yang saya buat untuk klien saya.

Oh ya, ada tokoh lain yang seperti ini yang mungkin anda kenal: Ki Dalang Sudjiwo Tedjo, beliau itu dari ITB dua jurusan sekaligus: matematika dan teknik sipil.

Itulah matematika ketika dikendalikan oleh orang dengan tingkat kewarasan tertinggi. Sudah level makrifat.

IKLAN

By Google